Langsung ke konten utama

Dasar Konsep Media Pembelajaran dan Penggunaan Media Audio dan Radio Untuk Pembelajaran


A.    Pengertian Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang memerlukan
media sebagai penyalur informasi. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Oleh sebab itu dalam konteks pembelajaran, media pengajaran dapat diberi pengertian media komunikasi yang digunakan dalam dunia pendidikan. Ada beberapa pendapat yang secara lebih spesifik dan teknis tentang pengertian media pengajaran.
1.      Media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne).
2. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya (Briggs).
3. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya bisa dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca (NEA ‘National Education Association’).
4. Media adalah segala sesuatu yang dapat dimanipulasi, dipandang, didengar, ataupun dibicarakan untuk menyampaikan pesan tertentu (Semi).
5. Media pendidikan adalah sarana (prasarana) yang membantu proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan dapat berhasil dengan baik (Roestiyah)
6. Media pengajaran adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu mengajar dan belajar (Subana).
7. Media pengajaran adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Winkel)
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikemukakan pengertian media pendidikan adalah media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan media pengajaran adalah media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Selanjutnya dapat pula diketahui bahwa:
1. media pengajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan,
2. materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan
3. tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.

B.     Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan utama penggunaan media pembelajaran adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat terserap semaksimal mngkin oleh siswa sebagai penerima informasi. Hal ini berarti penggunaan media dalam proses pembelajaran bukan tanpa alasan. Ada beberapa landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis,dan empiris. Landasan filosofis. Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran menjadi kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi proses dehumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
Landasan psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar maka perlu memahami makna persepsi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Bruner menyajikan tiga tingkatan modus belajar seseorang mulai yang konkret sampai dengan yang abstrak, yaitu enaktif, iconik, dan simbolik. Raymond Deno dan James S Kinder mengemukakan kutub pengalaman yang berkaitan dengan berbagai informasi itu diperoleh melalui tiga macam pengalaman yakni (1) pengalaman nyata, (2) representasi, dan (3) simbol. Sedangkan Edgar Dale membuat jenjang besar kecilnya kemungkinan terserapnya suatu informasi dengan kerucut pengalaman dalam bentuk jenjang konkrit-abstrak. Jenjang konkrit-abstrak dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbul. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment), seperti pada gambar di bawah ini.
Selain itu berdasarkan hasil penelitian dari Computer Technology Research (CTR) diketahui bahwa seseorang akan mengingat 20% dari apa yang dilihat, 30% dari yang didengar, 50% dari yang dilihat dan didengar, dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan. Hal tersebut membuktikan bahwa pemakaian media pembelajaran yang tepat, bervariasi dan optimal akan memudahkan siswa memperoleh kompetensi yang diharapkan.
Landasan teknologis. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-omponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
Landasan empiris. Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
C.    Kegunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pengajaran yang tepat akan mempertinggi proses belajar mengajar yang pada gilirannya akan mempengaruhi hasil belajar siswa secara optimal. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikemukakan alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yang sekaligus menunjukkan kegunaan media pengajaran. Secara umum media pengajaran mempunyai kegunaan untuk mengatasi hambatan komunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif anak didik, dan mempersatukan pengamatan siswa. Adapun kegunaan media pengajaran secara rinci, antara lain sebagai berikut.
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga motivasi siswa tumbuh.
2. Menkonkretkan konsep yang abstrak.
3. Bahan pengajaran tidak verbalistik dan akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.
4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
§ Memperlihatkan gerakan cepat yang sulit diamati dengan cermat oleh mata biasa.
§ Memperbesar benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
§ Memudahkan penggambaran objek yang sangat besar yang tidak bisa dibawa ke dalam kelas.
§ Memudahkan objek yang terlalu kompleks.
§ Memudahkan menggambarkan benda-benda berbahaya.
5. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
6. Memberikan pengalaman yang nyata, langsung, dan menyeluruh sehingga siswa akan lebih aktif melakukan kegiatan.
7. Mengembangkan sikap eksploratif.
8. Metode mengajar akan lebih bervariasi.
9. Memberikan kesamaan ‘uniformitas’ dalam pengamatan, persepsi, dan pengalaman.
10. Mengatasi hambatan komunikasi, keterbatsan fisik dalam kelas, sikap pasif pada siswa, dan mempersatukan pengamatan siswa.
D.  Prinsip Umum Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip umum yang berlaku untuk segala media pendidikan adalah:
1. Tersedia atau mudah menyediakannya.
2. Sesuaikan dengan tujuan dan perilaku yang dikehendaki.
3. Tidak ada satu metode dan media yang harus dipakai dengan meniadakan yang lain.
4. Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk semua tujuan dan segala macam kegiatan belajar.
5. Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam penyajian sesuatu unit pelajaran daripada media lain.
6. Penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus justru akan mengganggu, membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran.
7. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media pengajaran.
8. Media harus merupakan bagian integral dari pelajaran.
9. Anak-anak harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif.
10. Hendaknya tidak menggunakan media sekadar karena guru senang, sebagai alat pemikat, selingan, hiburan, atau pengisi waktu.
11. Peranannya membantu atau menunjang dan bukan mengganti guru.
12. Pergunakan kesempatan menggunakan media yang dapat ditanggapi untuk melatih perkembangan bahasa baik secara lisan maupun tulis.
    E. Pengertian Media Audio
              Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder) media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
              Media Audio Menurut Sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
1.        Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2.        Personal
3.        Cenderung satu arah
4.        Mampu menggugah imajinasi
              Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media
Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. 

F.     Fungsi Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapatSudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
1.        Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
2.        Mengikuti pengarahan.
3.        Melatih daya analisis.
4.        Menentukan arti dan konteks.
5.        Memilah informasi dan gagasan.
6.        Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: : 
1.        Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.
2.        Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual.
3.        Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
4.        Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat melatih daya      penafsirannya dalam suatu bidang studi.

G.    Manfaat Media Audio
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang fungsi dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. 
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 
1.        Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
2.        Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio. 

H.    Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio
a.        Kelebihan Media Audio
Kelebihan Media Audio , menurut Sadiman ( 2005 : 50 ) , adalah :
1.        Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2.        Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3.        Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4.        Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya. 
5.        Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa
Kelebihan lainnya dari Media Audio, menurut Sadiman ( 2005 : 51 ) , yaitu :
1.        Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang– bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan. 
2.        Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
3.        Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
4.        Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

b.      Kekurangan Media Audio
Kekurangan Media Audio, menurut Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
1.        Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
2.        Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
1.            Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
2.            Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3.            Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata – kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4.            Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
5.            Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalah pahaman.

I.  Pengenalan Beberapa Media Audio
a.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa – peristiwa penting dan baru, masalah – masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif, karena media inimampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.

Kekurangan media radio:
a)      Hanya selintas
b)      Hanya mengandalkan suara
c)      Cenderung satu arah
Kelebihan media radio:
a)       Personal
b)       Cepat
c)       Jangkauan luas
d)      Imajinatif
e)       Sederhana
f)        Murah dan mudah
b.        Kaset Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Memiliki keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.

c.       Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
a.    Piringan Hitam (PH)
Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi atau suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone. 
b.   Kaset 
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman. 
c.    CD dan DVD 
CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah mediapenyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player. 
d.   MP3
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer. 
e.    Audio digital(WAV)
WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune. 

J.
    Dasar Pertimbangan dalam Penggunaan Media Audio
Ketika memilih untuk menggunakan media audio, seorang guru harus memperhatikan terlebih dahulu tentang beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan media audio. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan atau hambatan-hambatan yang dapat muncul ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang harus menjadi pertimbangan guru tersebut antara lain.
1.   Guru perlu mempertimbangkan faktor usia siswa, karena dalam penggunaan media audio dibutuhkan kemampuan anak dalam berpikir abstrak. Jika perlu guru harus memodifikasi media audio sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
2.   Media audio dalam penggunaanya membutuhkan perhatian yang lebih dari siswa, oleh karena itu diperlukan teknik-teknik khusus jika ingin menerapkan media audio di kelas-kelas rendah.
3.   Media audio bersifat auditif, oleh karena itu diperlukan kontrol dalam penggunaanya yaitu melalui penguasaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
4.   Sebelum menerapkan media audio dalam pembelajaran , perhatikan materi pelajarannya apakah mengandung rangsangan pendengaran yang cukup dan relevan untuk disajikan kepada siswa.
5.   Materi pelajaran yang akan diajarkan melalui media audio juga harus memiliki kriteria yaitu mengajarkan kemampuan verbal, atau respon terhadap rangsangan verbal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah seni musik tradisional nusantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak, Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini. Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merup

Makalah Sejarah Linguistik

MAKALAH  SEJARAH LINGUISTIK Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Linguistik Umum Disusun oleh: Silvia Dewi Yasmaniar (15.3.01.0875)                                                         Dosen pembimbing Holik Mulyono S.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PANGERAN DHARMA KUSUMA INDRAMAYU 2015 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang saya ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang linguistik dengan judul ”SEJARAH LINGUISTIK”. Dalam penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanal

Karya Ilmiah: Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG KARYA ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran B iologi oleh: Catur Daniarsih Chintya Refilita Eva Oktaviani Silvia Dewi Yasmaniar Siti Rukoyah Sofiah Kelas:   XI I IPA 4 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 CIASEM Jalan Margasari 2 Sukamandi – Subang 41256 Telp.(0260) 520 190 Website : http//www.sman1ciasem.com Tahun Pelajaran 201 4 /201 5 Karya ilmiah yang berjudul PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG telah dibaca dan disetujui pada November 2014 oleh Kepala SMA Negeri 1 Ciasem,                                        Pembimbing, Ujang Sonjaya, S.Pd, M.M                                              Rina Linawati S.Pd . NIP 19641111198803100                                               NIP 197506221999032003 Ku persembahkan tuk: 1.       Bapak dan Ibu tercinta. 2.       Ibu gur