Langsung ke konten utama

Motivasi Belajar


MOTIVASI BELAJAR

Pengertian Motivasi dan Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72) mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki 3 komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki dari apa yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu.; dan c) tujuan, tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat.
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J.Mc.Donald dalam H Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Aldelfer dalam H.Nashar (20004:42) motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakuka kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42) motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak atau mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
Menurut kami, Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.


 Prinsip-Prinsip Motivasi
Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan yang terlepas dari faktor lain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya.
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang dalam pembahasan disebut motivasi. Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi belajar tidak hanya sekedar diketahui,  tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Beberapa prinsip motivasi yang diterapkan dalam belajar (Djamarah, 2002 : 118), sebagai berikut :
·                     Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
·                     Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
·                     Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
·                     Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
·                     Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
·                     Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Kenneth H Hover (Oemar Hamalik, 2003:163) mengemukakan prinsip- prinsip motivasi belajar sebagai berikut :

1)             Pujian akan lebih efektif daripada hukuman,
2)             Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang mendasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan,
3)             Motivasi yang berasal dari dalam individu akan lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar,
4)             Terhadap perbuatan yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan,
5)             Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain,
6)             Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi,
7)             Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakan daripada apabila tugas-tugas tersebut dipaksakan oleh guru,
8)             Pujian-pujian yang datang dari luar kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat,
9)             Teknik dan proses belajar yang bervairasi cukup efektif untuk memelihara minat siswa,
10)         Manfaat minat yang dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis,
11)         Kegiatan-kegiatan yang kurang merangsang akan diremehkan oleh siswa yang tergolong pandai,
12)         Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar,
13)         Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat menimbulkan kesulitan belajar,
14)         Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi secara cepat menuju ke demoralisasi,
15)         Setiap siswa memiliki tingkat frustasi yang berbeda,
16)         Tekanan kelompok kebanyakan efektif dalam motivasi daripada tekanan dari orangtua atau guru,
17)         Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid

  Jenis-Jenis Motivasi
Berbicara tentang maca atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangatlah bervariasi.
1Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis.
b. Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar, suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu da dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk.

2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya: reflex, insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen:
a.         Momen timbulnya alasan
b.        Momen pilih
c.         Momen putusan
d.        Momen terbentuknya kemauan

3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a.         Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Motivasi intrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu mucul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekadar simbol dan seremonial.

b.      Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang iu belajar, karena tahu besok paginya ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik., sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi yang penting akan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

2.4  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Di dalam kehidupan sehari-hari motivasi banyak dipelajari, termasuk motivasi dalam belajar. Oleh karena itu motivasi belajar dapat timbul tenggelam atau berubah, disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1)      Cita-cita atau Aspirasi
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.
2)       Kemampuan Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.

3)       Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis.
4)       Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bagi guru hal ini penting, karena guru terlibat langsung dalam pembelajaran siswa. Guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk memotivasi belajar siswa.
5)      Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam belajar, dan lain-lain.
6)      Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi belajar siswa, dan lain-lain.

 Fungsi Motivasi Belajar
Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan. Hasil akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepet motivasi diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Perlu ditegaskan , bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1.      Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2.      Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.



Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi Dalam Belajar
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan bagi perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.
1.      Memberi angka
      Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
      Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga , bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekadar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.

2.      Hadiah
Hadiah dapat juga sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagiai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

3.      Saingan/ kompetensi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.


4.      Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting . seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

5.      Memberi  ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.

6.      Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7.      Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivaisi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8.      Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara tepa dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9.      Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehinggga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10.  Minat
Di atas sudah diuraikan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.       Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b.      Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
c.       Member kesempatan untuk mendapakan hasil yang baik
d.      Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
                       

Peran Guru Dalam Memotivasi Siswanya
Sementara itu Nasution (1986: 85) mengemukakan beberapa petunjuk singkat dalam rangka upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain:
1.   Usahakan agar tujuan pelajaran jelas dan menarik, motif mempunyai tujuan, makin jelas tujuan, makin kuat motivasi.
2.   Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang diberikan.
3.   Ciptakan suasana yang menyenangkan, senyuman yang menggembirakan suasana.
4.   Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak ingin aktif.
5.   Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak.
6.   Pujian dan hadiah lebih berhasil dari hukuman dan celaan. Sebaiknya biarlah hasil baik dalam pekerjaan merupakan hadiah bagi anak.
7.   Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan anak.
8.   Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid.
9.   Hasil buruk apalagi kalau terjadi berulang-ulang akan mematahkan semangat.
10.  Hargailah pekerjaan murid.
11. Berilah kritik dengan senyuman. Janganlah anak mendapatkan kesan bahwa guru marah kepadanya, tetapi hanya kecewa atas hasil pekerjaannya atau perbuatannya.

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suciati, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka.
lameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :  Rineka Cipta.


Komentar

  1. Bonne journée

    Je suis David Huber. Un prêteur réputé, légitime et accrédité. Je donne des prêts de toutes sortes très rapidement et facilement, prêt personnel, prêt auto, prêt immobilier, prêt étudiant, prêt commercial, prêt inventeur, consolidation de la dette. etc

    Obtenez l'approbation pour un prêt commercial ou personnel aujourd'hui et obtenez des fonds dans la même semaine de la demande. Ces prêts personnels peuvent être approuvés indépendamment de votre crédit et il y a beaucoup de clients heureux à soutenir cette demande. Mais vous n'obtiendrez pas seulement le prêt personnel dont vous avez besoin; vous obtiendrez le moins cher. C'est notre promesse: Nous garantissons le taux le plus bas pour tous les prêts avec avantages collatéraux gratuits.

    Nous nous efforçons de laisser une impression durable en dépassant les attentes de mes clients dans tout ce que je fais. Notre objectif est de vous traiter avec dignité et respect tout en offrant un service de la plus haute qualité en temps opportun. Aucun numéro de sécurité sociale requis et 100% garanti. Veuillez répondre immédiatement en utilisant les détails ci-dessous si vous êtes intéressé par un prêt et être exempt d'arnaques

    Meilleures salutations,
    David Huber
    +18305002861
    davidhuber101@usa.com
    loan.financeexpressllc@gmail.com

    BalasHapus
  2. Apa yang kau lakukan hari ini? Adalah pemberi pinjaman pribadi yang memberikan pinjaman kepada individu atau kelompok orang untuk keperluan bisnis atau pribadi. Suku bunga sebesar 5% Jumlah pinjaman kami berkisar dari $ 5000 - $ 10.000.000 pada saat ini dan tangan pinjaman kami meluas ke lebih dari 70 peserta di seluruh dunia. Jika tertarik, silakan tulis saya kembali.


    Salam Hormat
    Loan.financeexpressllc@gmail.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah seni musik tradisional nusantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak, Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini. Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merup

Makalah Sejarah Linguistik

MAKALAH  SEJARAH LINGUISTIK Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Linguistik Umum Disusun oleh: Silvia Dewi Yasmaniar (15.3.01.0875)                                                         Dosen pembimbing Holik Mulyono S.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PANGERAN DHARMA KUSUMA INDRAMAYU 2015 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang saya ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang linguistik dengan judul ”SEJARAH LINGUISTIK”. Dalam penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanal

Karya Ilmiah: Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG KARYA ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran B iologi oleh: Catur Daniarsih Chintya Refilita Eva Oktaviani Silvia Dewi Yasmaniar Siti Rukoyah Sofiah Kelas:   XI I IPA 4 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 CIASEM Jalan Margasari 2 Sukamandi – Subang 41256 Telp.(0260) 520 190 Website : http//www.sman1ciasem.com Tahun Pelajaran 201 4 /201 5 Karya ilmiah yang berjudul PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG telah dibaca dan disetujui pada November 2014 oleh Kepala SMA Negeri 1 Ciasem,                                        Pembimbing, Ujang Sonjaya, S.Pd, M.M                                              Rina Linawati S.Pd . NIP 19641111198803100                                               NIP 197506221999032003 Ku persembahkan tuk: 1.       Bapak dan Ibu tercinta. 2.       Ibu gur