MOTIVASI BELAJAR
Pengertian Motivasi dan Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan
atau alasan. Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk
bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang menyebabkan manusia
bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk
bertindak atau melakukan sesuatu.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) “Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan
dengan itu, Ratumanan (2002:72) mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai
dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi
belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab,
1994:102)”. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi
memiliki 3 komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi
bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki dari apa
yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan
suatu.; dan c) tujuan, tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam
melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan
penuh semangat.
Motivasi
belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick
J.Mc.Donald dalam H Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Aldelfer dalam
H.Nashar (20004:42) motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakuka
kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil
belajar sebaik mungkin.
Motivasi
belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara
optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif
(Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42) motivasi belajar adalah suatu dorongan
internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak
atau mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa
diharapkan terjadi.
Jadi
motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar
secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa
yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
Menurut kami, Motivasi belajar adalah
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip-Prinsip Motivasi
Aktivitas
belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan yang terlepas dari faktor lain.
Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga.
Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari
dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah
pentingnya.
Faktor lain
yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang dalam pembahasan disebut
motivasi. Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi belajar tidak hanya sekedar diketahui,
tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Beberapa
prinsip motivasi yang diterapkan dalam belajar (Djamarah, 2002 : 118), sebagai
berikut :
·
Motivasi
sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
·
Motivasi
intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
·
Motivasi
berupa pujian lebih baik daripada hukuman
·
Motivasi
berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
·
Motivasi
dapat memupuk optimisme dalam belajar
·
Motivasi
melahirkan prestasi dalam belajar
Kenneth H
Hover (Oemar Hamalik, 2003:163) mengemukakan prinsip- prinsip motivasi belajar
sebagai berikut :
1)
Pujian akan
lebih efektif daripada hukuman,
2)
Semua murid
mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang mendasar) tertentu yang harus
mendapat kepuasan,
3)
Motivasi
yang berasal dari dalam individu akan lebih efektif daripada motivasi yang
dipaksakan dari luar,
4)
Terhadap
perbuatan yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha
pemantauan,
5)
Motivasi itu
mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain,
6)
Pemahaman
yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi,
7)
Tugas-tugas
yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk
mengerjakan daripada apabila tugas-tugas tersebut dipaksakan oleh guru,
8)
Pujian-pujian
yang datang dari luar kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang
minat,
9)
Teknik dan
proses belajar yang bervairasi cukup efektif untuk memelihara minat siswa,
10)
Manfaat
minat yang dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis,
11)
Kegiatan-kegiatan
yang kurang merangsang akan diremehkan oleh siswa yang tergolong pandai,
12)
Kecemasan
yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar,
13)
Kecemasan
dan frustasi yang lemah dapat menimbulkan kesulitan belajar,
14)
Apabila
tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi secara cepat
menuju ke demoralisasi,
15)
Setiap siswa
memiliki tingkat frustasi yang berbeda,
16)
Tekanan
kelompok kebanyakan efektif dalam motivasi daripada tekanan dari orangtua atau
guru,
17)
Motivasi
yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid
Jenis-Jenis
Motivasi
Berbicara tentang maca atau jenis
motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian,
motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangatlah bervariasi.
1. Motivasi
dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif
bawaan
Yang
dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi
motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk
makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat,
dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang
disyaratkan secara biologis.
b. Motif-motif
yang dipelajari.
Maksudnya
motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk
belajar, suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu da
dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang
diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan
sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi
itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang
termasuk motivasi jasmani seperti misalnya: reflex, insting otomatis, dan
nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk
melalui empat momen:
a. Momen
timbulnya alasan
b. Momen pilih
c. Momen putusan
d. Momen terbentuknya
kemauan
3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi
intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang
menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai
tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Motivasi
intrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan
secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi
intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk
menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin
mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan
itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk
menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu mucul
dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekadar simbol
dan seremonial.
b. Motivasi
ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang iu
belajar, karena tahu besok paginya ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai
baik., sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi yang penting akan
karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,
atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang
dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi
ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar
tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah,
dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang
kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
2.4 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Motivasi
Di dalam kehidupan
sehari-hari motivasi banyak dipelajari, termasuk motivasi dalam belajar. Oleh
karena itu motivasi belajar dapat timbul tenggelam atau berubah, disebabkan
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1)
Cita-cita atau Aspirasi
Cita-cita
disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target
ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang
ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.
2) Kemampuan Belajar
Dalam
belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek
psikis yang terdapat dalam diri siswa misalnya pengamatan, perhatian, ingatan,
daya pikir, dan fantasi.
3) Kondisi Siswa
Kondisi
siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik, dan
kondisi psikologis. Tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik,
karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis.
4) Kondisi Lingkungan
Kondisi
lingkungan merupakan unsur-unsur dari luar diri siswa yaitu lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bagi guru hal ini penting, karena guru
terlibat langsung dalam pembelajaran siswa. Guru harus berusaha mengelola
kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk memotivasi belajar
siswa.
5) Unsur-unsur
Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur
dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses
belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang
sama sekali khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. Misalnya
keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam belajar, dan lain-lain.
6) Upaya
Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang
dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan
siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian
siswa, mengevaluasi belajar siswa, dan lain-lain.
Fungsi Motivasi Belajar
Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan. Hasil akan
menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepet motivasi diberikan, akan makin
berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Perlu ditegaskan , bahwa motivasi bertalian dengan
suatu tujuan. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong
manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
2. Menentukan
arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak
akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak
serasi dengan tujuan.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi
dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa
sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi Dalam Belajar
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi
baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar
dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis
menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik
kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.hal ini guru
harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar
para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru
tidak menguntungkan bagi perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.
1. Memberi
angka
Angka
dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa
belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik. Sehingga
siswa biasanya adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya
baik-baik.
Angka-angka
yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada
juga , bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya
naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila
dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian
semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum
merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena
itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara
memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam
setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekadar
kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu
pekerjaan tersebut. Sebagiai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang
terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat
menggambar.
3. Saingan/
kompetensi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang
unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan
belajar siswa.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting . seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah
simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar.
Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
5. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui
aka nada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering
(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam
hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus
diberitahukan kepada siswanya.
6. Mengetahui
hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau
terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri
siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil
menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah
bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivaisi yang baik.
Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus
tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi
kalau diberikan secara tepa dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat
untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan,
ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehinggga sudah barang tentu
hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Di atas sudah diuraikan bahwa motivasi sangat erat
hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu
juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai
minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Membangkitkan
adanya suatu kebutuhan.
b. Menghubungkan
dengan persoalan pengalaman yang lampau.
c. Member
kesempatan untuk mendapakan hasil yang baik
d. Menggunakan
berbagai macam bentuk mengajar.
Peran Guru Dalam
Memotivasi Siswanya
Sementara
itu Nasution (1986: 85) mengemukakan beberapa petunjuk singkat dalam rangka
upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain:
1. Usahakan agar tujuan pelajaran jelas dan menarik, motif mempunyai
tujuan, makin jelas tujuan, makin kuat motivasi.
2. Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang diberikan.
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan, senyuman yang menggembirakan suasana.
4. Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak ingin
aktif.
5. Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak.
6. Pujian dan hadiah lebih berhasil dari hukuman dan celaan. Sebaiknya
biarlah hasil baik dalam pekerjaan merupakan hadiah bagi anak.
7. Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan
anak.
8. Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid.
9. Hasil buruk apalagi kalau terjadi berulang-ulang akan mematahkan semangat.
10. Hargailah pekerjaan murid.
11. Berilah kritik dengan senyuman. Janganlah anak mendapatkan kesan bahwa guru
marah kepadanya, tetapi hanya kecewa atas hasil pekerjaannya atau perbuatannya.
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2010. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suciati, dkk. 2007. Belajar dan
Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka.
lameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta.
http://www.bruderfic.or.id/h-129/
http://zafar14.wordpress.com/2010/04/25/keberhasilan-belajar-dan-berbagai-upaya-untuk-memotivasi-siswa-dalam-belajar/
http://zafar14.wordpress.com/2010/04/25/keberhasilan-belajar-dan-berbagai-upaya-untuk-memotivasi-siswa-dalam-belajar/
Bonne journée
BalasHapusJe suis David Huber. Un prêteur réputé, légitime et accrédité. Je donne des prêts de toutes sortes très rapidement et facilement, prêt personnel, prêt auto, prêt immobilier, prêt étudiant, prêt commercial, prêt inventeur, consolidation de la dette. etc
Obtenez l'approbation pour un prêt commercial ou personnel aujourd'hui et obtenez des fonds dans la même semaine de la demande. Ces prêts personnels peuvent être approuvés indépendamment de votre crédit et il y a beaucoup de clients heureux à soutenir cette demande. Mais vous n'obtiendrez pas seulement le prêt personnel dont vous avez besoin; vous obtiendrez le moins cher. C'est notre promesse: Nous garantissons le taux le plus bas pour tous les prêts avec avantages collatéraux gratuits.
Nous nous efforçons de laisser une impression durable en dépassant les attentes de mes clients dans tout ce que je fais. Notre objectif est de vous traiter avec dignité et respect tout en offrant un service de la plus haute qualité en temps opportun. Aucun numéro de sécurité sociale requis et 100% garanti. Veuillez répondre immédiatement en utilisant les détails ci-dessous si vous êtes intéressé par un prêt et être exempt d'arnaques
Meilleures salutations,
David Huber
+18305002861
davidhuber101@usa.com
loan.financeexpressllc@gmail.com
Apa yang kau lakukan hari ini? Adalah pemberi pinjaman pribadi yang memberikan pinjaman kepada individu atau kelompok orang untuk keperluan bisnis atau pribadi. Suku bunga sebesar 5% Jumlah pinjaman kami berkisar dari $ 5000 - $ 10.000.000 pada saat ini dan tangan pinjaman kami meluas ke lebih dari 70 peserta di seluruh dunia. Jika tertarik, silakan tulis saya kembali.
BalasHapusSalam Hormat
Loan.financeexpressllc@gmail.com